GEORGE MULLER (1805 – 1898)

246826_2041980845477_10381_nInilah kisah nyata seorang pencuri, pembohong, pemabuk dan yang tak pernah melihat seorang Kristen berdoa dengan cara berlutut sampai ia berusia dua puluh satu tahun. Müller putera seorang pemungut pajak Prusia dan ia kerap mencuri uang pungutan pajak ayahnya. Sebuah kebiasaan yang tidak pernah hilang. Pada usia 14 tahun, ibunya wafat dan saat itu Müller sedang bersenang-senang dengan kawan-kawannya. Bahkan keesokan harinya ia bermabuk-baukan di kedai minum. Pendeknya gaya hidup Müller sungguh luar biasa buruk. Kendati demikian tetap sang ayah berharap agar puteranya ini menjadi seorang pendeta. Maka ia disekolahkan di Nordhausen dan kemudian di Universitas Halle ; saat di universitas inilah ia menyadari untuk memperbaiki diri. Tapi dasar Müller, ia beranggapan menjadi seorang pendeta hanya untuk mata pencaharian yang baik dan bukan sebagai karya pelayanan. Agaknya Bapa telah penat dengan prilaku Müller sampai kemudian ia berkunjung ke rumah temannya. Di rumah temannya ini, Müller mengikuti persekutuan doa. Di belakang hari ia menulis, “ Saya belum pernah sebelumnya melihat seseorang berdoa berlutut.”  Hidupnya pun berubah. Kemudian ia berangkat ke Inggris. Di Inggris, Müller melakukan karya pelayanan bagiNya. Sejarah mencatat ia telah mendirikan panti asuhan yang menampung 10.024 anak di Bristol , 117 sekolah dengan 120.000 murid dan sekolah misi. Saat Müller wafat tercatat karya pelayanan yang dilakukan telah menerima dan mengeluarkan biaya sebesar USD 2.718.884 untuk panti asuhan, sekolah, mendistribusikan 285.407 Alkitab, 1.459.506 Perjanjian Baru, dan 244.351 materi penginjilan lainnya dalam 20 bahasa. Bahkan Müller pun membiayai penginjilan bagi misi Hudson Taylor ke Cina. Dan karya pelayanan Müller masih berlangsung sampai hari ini. Pertanyaannya :  dari manakah dana sebesar itu yang setara dengan nilai 90 juta Poundsterling pada saat ini ?  Semuanya diperoleh melalui lutut yang ditekuk di atas lantai alias doa.  Karena George Müller hanya mengandalkan kuasa doa dan ia tidak pernah meminta sumbangan/bantuan. Dan Bapa melengkapinya.

Tinggalkan komentar