RAPID TEST

“Ada rapit test?” “Tdk ada.” “Baik berikan uang Rp. 150.000 kami buatkan hasil rapit test.” Lalu saya bayar Rp. 150.000 dan mereka berikan hasil rapit test itu, dan saya dinyatakan negatif,” demikianlah ungkapan salah satu penumpang Kapal KM. Gunung Dempo, 15 Nov 2020, yg baru saja naik dr pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Jayapura.“Kok bisa ya begitu, bukannya karena pandemik covid-19 jadi harusnya lebih ketat?” Tanya saya penasaran.“Tidaklah Bung. Buktinya saja, saya bisa seperti ini. Saya juga dari Bali ke Surabaya untuk naik KM. Dempo ini. Sewaktu ke Bali juga dmk. Katanya ketat, tapi berikan saja 50.000 kepada petugas, pasti tdk diperiksa lagi,” sambungnya.“Kok bisa ya, petugas seperti itu?” Kata saya. “Ya percaya tdk percaya Bung. Sepertinya covod-19 tdk seperti yg dibicarakan. Itu cuman mau cari uang saja mereka, Bung,” kembali ditegaskannya.Hmmmmm, mana yang benar dan tidak tentang covid-19’ dan lihat bagaimana upaya penanganannya. “Di satu sisi pemerintah berusaha sekuat tenaga menanggulangi wabah ini tetapi dipihak lain, petugas dan penyelenggara negara pada garis depan pula menunjukkan sikap dan mental ketidakpatuhan terhadap aturan bersama dalam menanggulangi pandemik covid-19 ini.

Harusnya petugas di garis depan lebih tegas dan juga pemimpin terkait terus lakukan kontrol atas bawahannya. Tapi apalah mau dikata mungkin saja itulah potret mental kita.“Terus kapan pandemik ini bisa berakhir kalau mental kita masih seperti itu terus menerus,” demikian hati saya berujar dalam gundah gulana ini selama pelayaran 7 hari Jakarta to Jayapura.Apakah memang benar pandemik covid-19 itu ada atau memang ada tetapi telah digulirkan menjadi isu ekonomi untuk menguntungkan pihak tertentu dan merugikan masyarakat?Bersama dengan masyarakat yg terus berusaha menyambung hidup justru menemukan hal yg terbalik dari semua upaya yg digaung-gaungkan pemerintah dewasa ini. Justru mrk yg ada digaris depan sebagai kepanjangan tangan pemerintah yg terlibat menghadang upaya mereka sendiri sbg pelayan masyarakat.Pandemik covid-19 satu sisi, mental korup sisi lain dan kini dua sisi yg beda itu saling sahut menyahut dan mampu dikolaborasikan untuk tujuan tertentu dari mencari keuntungan dengan mengorbankan kesehatan masyarakat.

Bayangkan saja bhw orang yg bayar Rp. 150.000 itu tanpa cek darah tapi sudah dinyatakan negatif. Bila lolos dan sebetulnya positif covid 19, berapa banyak orang yg bisa ditularkan dlm kapal dan merugikan sesamanya yg lain? Hal ini baru satu kasus yg terbuka bagaimana dg yg sudah-sudah dan yg belum terungkap selama ini?Sungguh ironi hidup dalam sebuah mental dan lingkup yg memanfaatkan situasi kesehatan masyarakat demi meraup keuntungan dan pada saat yg sama merugikan dan menyengsarakan masyarakat itu sendiri.Kita tahu semua pemerintah berasal dari Allah. Kita dapat hormati dan taati pemerintah bila permintaan benar menjalankan dan menyelenggarakan negara sesuai dg kehendak Allah tetapi bila menuntun umat ke jalan yg salah dan membiarkan umat mengalami kerugian dari aspek kesehatan, ekonomi ataupun kesejahteraan maka pemerintah pun wajib diingatkan dan ditegur.

Roma 13:1-31 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. 2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. 3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.Menegur pemerintah yg berbuat salah yg mana membawa masayarakat pada kehancuran kesehatan masyarakat adalah melakukan perbuatan baik dan benar krn itu jangan takut menegur penyelenggara negara bila sedang mengorbankan kesehatan masyarakat demi meraup keuntungan bagi dirinya.

Oleh karena itu, marilah kita terus membantu pemerintah sebagai penyelenggara negara ini agar tdk mempermainkan kepercayaan Allah atas kepemimpinan mereka saat ini.Kiranya tulisan sederhana ini dapat mencelikan mata pemerintah daerah, terkhusus dalam pelayanan pelayaran Kapal Motor Penumpang antar Propinsi dalam masa pandemik ini.Kiranya Tuhan dimuliahkan – Penulis : Alfred Monim

Tinggalkan komentar