KOTBAH- KOTBAH FAIT ACCOMPLI

Kotbah Jenis Ini Adalah Kotbah Yang Mematikan, Seringkali Rangkaian Kata-Kata Fair ACCOMPLI Yang Terangkum Dalam Kalimat-kalimat Para Pengkotbah Yang Menuntut Jemaat Percaya Saja Pada Omongannya, Tanpa MempertanyakanKalimat-kalimat itu Misalnya Adalah “Bapa Ibu Ada Amen ! Percayalah Pada Yang Saya Katakan !, saya Pdt Saya tidak Mungkin Salah!, Atau Yang Lainnya Seperti Percaya Saja Saya Tidak Munkgin Membohongi Bapa Ibu Jemaat Tuhan ! .

Dengan Diksi Diatas Yang Disampaikan Maka Jemaat Dibungkam Untuk Manut, Tidak berani Bertanya, Atau Protes. Berbeda Dengan Paulus Ketika Melayani Di Jemaat Berea, TIDAK ADA FAIT ACCOMPLI Disana, Justru Dalam Kisah 17:10-11 Jemaat Di Berea Dengan Bebas Menguji Pengajaran Paulus Dengan PENTATEUKH (Kitab PL Ibrani : Dari Bereshit – Tawarikh) Pdt Yang Baik Sejatinya Adalah Yang Dapat Dipercaya Oleh Allah Sendiri Dan Manusia (I Korintus 4:1-2) Dalam Proses Didache Paulus Mengikuti Salah Satu dari 3 Prinsip Torah Yaitu Mendidik Murid, Pengajaran Yang Pedagogik Membuat Jemaat Dewasa Bertumbuh Baik Lewat Kelompok Kecil, Mengajar Face to Face Dalam Jemaat Ataupun Lewat Pastoral Letter Untuk Medidik Jemaat.

Tugas Lainya Menjadikan Jemaat Pintar, Saya Seringkali Merasa Lucu juga “Maaf Tidak Semua Pdt Itu Belajar Logika Dengan Baik”. Hasilnya Adalah Kotbah-kotbah Fair accompliIni zaman 4.0 Mungkin Sebentar Lagi 5.0 Who Knows ? Jemaat Harus Diajari Agar Pintar Dengan Metode Pedagogi yang baik, jemaat Harus Diajari Kritis, kalau Lebih Pintar Dari Gembala Justru bagus Berarti Proses pendidikan Dalam Penggembalaan Dan Pengajaran Berhasil.By : El Roi Israel Sipahelut | Pdt. Marhaens & Proletar Di Bali Barat

Jika Amerika Di Nuklir Apa Yang Terjadi ?

Sesuai prediksi DHS (Department of Homeland Security) AS saat ini jika sebuah bom nuklir diledakan di pusat kota Washington DC, menurut Professor Cham Dallas dari University of Georgia dan juga Direktur Institute of Disaster Management (IDM) lewat artikelnya dalam jurnal The Conversation (11/08) – AS akan tergagap untuk mengatasinya.

Pada saat ledakan bom nuklir berkekuatan 10.000 ton yang relatif kecil dan potensial dimiliki kelompok teroris terjadi, menurut Cham Dallas akan jatuh korban jiwa lebih dari 100.000 orang. Selanjutnya akan timbul kekacauan massif yang disebabkan AS tidak memiliki skenario yang bersifat holistik antara AB, Departemen Kesehatan, dan pelbagai lembaga pendukung pelayanan masyarakat terkait lainnya.Yang terjadi dilapangan, kata Cham lagi, akan sulit terbayangkan karena ketidakhadiran pemerintah buat melindungi warganya. Sesuai laporan FEMA (Federal Emergency Management Agency) pada tahun 2012, radius setengah mil dari pusat ledakan dipastikan lantak.

Dan setengah mil berikutnya adalah etalase kengerian dahsyat dampak paparan radioaktif ledakan yang berangka indeks 800. Tubuh para korban yang hangus dan membutuhkan pertolongan medis yang mendesak, kepanikan, dan seterusnya. Secara totalitas merekalah ribuan para korban jiwa yang akan menyusul dalam waktu 5 tahun ke depan. Konteksnya, untuk peristiwa katastrofik seperti ini tidak bisa diuraikan dalam tindakan metodologis seperti yang diyakini para pakar keamanan nasional semasa Perang Dingin.

Menurut Cham, dengan berjalannya waktu berupa peningkatan iptek, perubahan budaya, dan banyak faktor lainnya membuat ia berkesimpulan bahwa hingga saat ini IDM belum melihat sebuah skenario yang dipandang dapat dijadikan solusi dan sekaligus tolok ukur yang bersifat nasional.Jadi menurut Cham Dallas, AS disamping memerangi terorisme – juga harus menyiapkan diri dengan membuat sebuah skenario yang holistik, komprehensif, dan disesuaikan dengan geografis wilayah yang ditengarai sebagai sasaran sehingga kalau toh sebuah bom nuklir meledak – pemerintah AS masih bisa hadir untuk menyelamatkan dan melindungi warganya. Bukan ketidaksiapan seperti saat ini, tukas Cham.

Brad Pitt The Samaritans

Lower Ninth Ward adalah kawasan New Orleans yang paling parah terdampak Badai Katrina pada tahun 2005. Kawasan yang berdekatan dengan salah satu rumah Brad Pitt dan Angelina Jolie di French Quarter. Entah bagaimana ceritanya, Brad mengakui bahwa ia amat terobsesi dengan pembangunan ulang di Lower Ninth Ward – pasalnya selama empat tahun berikutnya ia menilai pemerintah tidak melakukan hal positif.Akhirnya Brad nekad – ia mencetuskan gagasan untuk membangun sekaligus 109 rumah di kawasan ini. Saat itu saya mungkin sungguh naif dan sama sekali tidak menyadari bahwa membangun satu rumah saja sulit apalagi membangun seratus sembilan unit rumah.

Ditambah gagasan susulannya bahwa rumah yang dibangun kembali bukanlah rumah murah dengan peralatan seadanya, melainkan harus rumah yang baik, mahal, dan membuat penghuninya melupakan masa-masa kehancuran yang telah terjadi. Rada gila, memang …Tapi Brad Pitt membuktikannya. Ia menggalang dana kesana-sini juga dengan pengaruhnya melakukan pendekatan dengan pemerintah federal dan negara bagian ditambah jaringan perbankan, beberapa tokoh filantropis AS, media, dan seterusnya lewat yayasan yang dibentuknya Make It Right. Brad mengungkapkan itulah saat-saat tergila dalam hidupnya saat harus berhadapan dengan rantai birokrasi yang ruwet, dinginnya paras perbankan AS, dan setumpuk kendala yang menguji kesabarannya.

Tapi semua itu kendati perlahan tetap berjalan dengan kerapnya Brad hilir mudik di kawasan Lower Ninth Ward.Lebih gawatnya lagi, Brad merangkul erat para pemilik rumah untuk memilih warna cat dinding, pintu, dan hal-hal sepele lainnya. Masalahnya sang aktor ingin agar masing-masing pemilik rumah merasa bahwa rumah yang dibangun adalah mimpi dan harapan mereka masing-masing yang terwujudkan. Jadi bukan semata rumah sumbangan yang murahan. Kini Lower Ninth Ward telah berubah menjadi kawasan pemukiman yang jauh lebih hebat, asri, dan menyenangkan ketimbang sebelumnya. Brad Pitt mengungkapkan seluruh dana untuk membangun 109 unit rumah di kawasan ini senilai total USD 26,8 juta. Belum termasuk nilai sumbangan dari pelbagai pihak seperti arsitek kondang dari Jepang, Shigeru Ban yang ogah dibayar. Bahkan Brad Pitt sendiri menolak menginformasikan berapa besar dana yang dikeluarkannya secara pribadi. Hebat !

RAPID TEST

“Ada rapit test?” “Tdk ada.” “Baik berikan uang Rp. 150.000 kami buatkan hasil rapit test.” Lalu saya bayar Rp. 150.000 dan mereka berikan hasil rapit test itu, dan saya dinyatakan negatif,” demikianlah ungkapan salah satu penumpang Kapal KM. Gunung Dempo, 15 Nov 2020, yg baru saja naik dr pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Jayapura.“Kok bisa ya begitu, bukannya karena pandemik covid-19 jadi harusnya lebih ketat?” Tanya saya penasaran.“Tidaklah Bung. Buktinya saja, saya bisa seperti ini. Saya juga dari Bali ke Surabaya untuk naik KM. Dempo ini. Sewaktu ke Bali juga dmk. Katanya ketat, tapi berikan saja 50.000 kepada petugas, pasti tdk diperiksa lagi,” sambungnya.“Kok bisa ya, petugas seperti itu?” Kata saya. “Ya percaya tdk percaya Bung. Sepertinya covod-19 tdk seperti yg dibicarakan. Itu cuman mau cari uang saja mereka, Bung,” kembali ditegaskannya.Hmmmmm, mana yang benar dan tidak tentang covid-19’ dan lihat bagaimana upaya penanganannya. “Di satu sisi pemerintah berusaha sekuat tenaga menanggulangi wabah ini tetapi dipihak lain, petugas dan penyelenggara negara pada garis depan pula menunjukkan sikap dan mental ketidakpatuhan terhadap aturan bersama dalam menanggulangi pandemik covid-19 ini.

Harusnya petugas di garis depan lebih tegas dan juga pemimpin terkait terus lakukan kontrol atas bawahannya. Tapi apalah mau dikata mungkin saja itulah potret mental kita.“Terus kapan pandemik ini bisa berakhir kalau mental kita masih seperti itu terus menerus,” demikian hati saya berujar dalam gundah gulana ini selama pelayaran 7 hari Jakarta to Jayapura.Apakah memang benar pandemik covid-19 itu ada atau memang ada tetapi telah digulirkan menjadi isu ekonomi untuk menguntungkan pihak tertentu dan merugikan masyarakat?Bersama dengan masyarakat yg terus berusaha menyambung hidup justru menemukan hal yg terbalik dari semua upaya yg digaung-gaungkan pemerintah dewasa ini. Justru mrk yg ada digaris depan sebagai kepanjangan tangan pemerintah yg terlibat menghadang upaya mereka sendiri sbg pelayan masyarakat.Pandemik covid-19 satu sisi, mental korup sisi lain dan kini dua sisi yg beda itu saling sahut menyahut dan mampu dikolaborasikan untuk tujuan tertentu dari mencari keuntungan dengan mengorbankan kesehatan masyarakat.

Bayangkan saja bhw orang yg bayar Rp. 150.000 itu tanpa cek darah tapi sudah dinyatakan negatif. Bila lolos dan sebetulnya positif covid 19, berapa banyak orang yg bisa ditularkan dlm kapal dan merugikan sesamanya yg lain? Hal ini baru satu kasus yg terbuka bagaimana dg yg sudah-sudah dan yg belum terungkap selama ini?Sungguh ironi hidup dalam sebuah mental dan lingkup yg memanfaatkan situasi kesehatan masyarakat demi meraup keuntungan dan pada saat yg sama merugikan dan menyengsarakan masyarakat itu sendiri.Kita tahu semua pemerintah berasal dari Allah. Kita dapat hormati dan taati pemerintah bila permintaan benar menjalankan dan menyelenggarakan negara sesuai dg kehendak Allah tetapi bila menuntun umat ke jalan yg salah dan membiarkan umat mengalami kerugian dari aspek kesehatan, ekonomi ataupun kesejahteraan maka pemerintah pun wajib diingatkan dan ditegur.

Roma 13:1-31 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. 2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. 3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.Menegur pemerintah yg berbuat salah yg mana membawa masayarakat pada kehancuran kesehatan masyarakat adalah melakukan perbuatan baik dan benar krn itu jangan takut menegur penyelenggara negara bila sedang mengorbankan kesehatan masyarakat demi meraup keuntungan bagi dirinya.

Oleh karena itu, marilah kita terus membantu pemerintah sebagai penyelenggara negara ini agar tdk mempermainkan kepercayaan Allah atas kepemimpinan mereka saat ini.Kiranya tulisan sederhana ini dapat mencelikan mata pemerintah daerah, terkhusus dalam pelayanan pelayaran Kapal Motor Penumpang antar Propinsi dalam masa pandemik ini.Kiranya Tuhan dimuliahkan – Penulis : Alfred Monim

Siapakah Dr.J.Kayadoe ?

PENULIS ARTIKEL INI ADALAH : CHRESS PONTOH
sumber Foto : Museum Belanda

Katong orang Waai harus bangga memiliki dua pahlawan Nasional yaitu Dr. Jeremias Kayadoe, dan Wellem Reawaruw. Tapi banyak seng tau siapa mereka. Dr. Kayadoe adalah seorang anak dari Mataruma Kayadoe di Waai, Tidak disebut pekerjaan Ayah ya sehingga bisa sekolah kan anaknya ke sekolah kedokteran di waktu itu. Sudah tentu Ayahnya seorang terpandang dan Jabatan tinggi di Jaman Belanda.

Selain aktif dalam organisasi Yong Ambon untuk Mahasiswa Ambon, kemudian aktif juga dalam organisasi Serekat Ambon yang didirikan
oleh A. J. Patty di Semarang. Sewaktu A. J. Patty di tangkap Belanda, Dr. Kayadoe memimpin Serekat Ambon yang berkedudukan di Batavia Jakarta. Kemudian dipindahkan di Surabaya dipimpin oleh Mr. J. Latuharhary.

Beliau adalah cece dari Pati Akon Kayadoe. Sesudah menamatkan Sekolah Dasar atau Ambonsche Burgerschool, beliauw masuk sekolah MULO, Meer Uitgebreide Lager Onderwijs, Lalu Jeremias Kayadoe lanjut sekolah di kedokteran Belanda STOVIA. School tot Opleiding van Inlandsche Artsen.
Yaitu sekolah kedokteran untuk pribumi. Sekarang jadi Universitas Kedokteran, Salemba. Pada thn 1928 berhasil meraih gelar Dokter.
dan rumah praktijk beliau dahulu di gang Kelinci daerah Pasar Baru Jakarta sekarang.

Waktu masa Jepang beliau dan Latuharhary di tangkap dan di aniaya, Dr, Kayadoe kemudian meninggal pd. Agustus 1943, Atas Jasa beliau di akui sebagai pejuang perintis kemerdekaan Indonesia. Mr, J. Latuharhary beruntung selamat dan menjadi Gubernur Maluku Pertama di thn 50an.

Disebut Dr. Jeremias Kayadoe adalah Cece dari Pati Akon Kaijadoe, siapa kah Pati Akon ini. Ternyata beliau adalah salah satu Pemimpin pasukan kora kora Waai untuk Berperang melawan musuh di laut. Karena ketangkasan beliau dan berhasil menghalau musuh, Lei Timor dan labuhan Saheut menjadi Aman.

Di Waai ada Raja Gunung Tuanahu, Ada juga Raja Laut Pati Akon Kaijadoe.
Dan Upu Wael, Moyang Air, Reawaruw. Itulah Sedikit kisah Dokter J. Kayadoe, Dan dibawah ini adalah penghargaan Belanda untuk Beliauw di Museum Maluku Belanda. Untuk Mengenang jasa Beliauw, Di Ambon terpampang nama Jln. Dr.J.Kayadoe jurusan RSU Kudamati.

( PENULIS : CHRESS PONTOH Di Negeri Belanda )

Argumentasi Atheisme – David .C.Chang

atheis10Atheisme selalu ingin menyudutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tersulitnya, untuk mendukung seluruh argumentasinya bahwa argumentasinya adalah yang paling benar dan dapat mematahkan seluruh argumentasi orang lain, yaitu para penghayal agama. Yang tidak lain adalah orang-orang pengecut yang tidak berani untuk menghadapi realita kehidupan ini dan lalu berlindung di balik jubah agama. Ini yang sangat menarik.

Namun demikian, apakah betul demikian. Klaim dari para ateis itu benar, bahwa seluruh klaim dan pertanyaan argumetasi dari mereka tersebut benar-benar tidak dapat untuk dipatahkan dan dijawab.?

Baiklah kita akan uji seluruh klaim dari mereka tersebut dan yang hanya terdiri dari beberapa topik yang paling menonjol dan yang selalu ditonjolkan oleh mereka, kita akan uji jawabannya sbb :

Atheisme selalu berkata demikian:

A. Bahwa Tuhan itu tidak ada !

– Lalu, bagaimana Anda dapat mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada, jika tidak terlebih dahulu Anda harus membuktikan bahwa Tuhan itu ada ?

A. Kebenaran absolut itu tidak ada !

– Apakah Anda benar-benar yakin bahwa kebenaran absolut itu tidak ada ? Bukankah pernyataan ini juga adalah kebenaran absolut ?

A. Semua kebenaran itu relatif !

– Kalau demikian, apakah pernyataan ini juga adalah kebenaran relatif ?

A. Hal ini bisa benar untuk Anda, akan tetapi bisa tidak benar untuk saya !

– Apakah hal ini berlaku untuk semua orang ?

A. Anda tidak mungkin dapat mengentahui kebenaran itu !

– Lalu, bagaimana Anda dapat mengenthui bahwa pernyataan ini adalah sebagai kebenaran ?

A. Tidak ada seorang pun yang mengentahui kebenaran !

– Lalu, bagaimana Anda tahu bahwa hal ini adalah benar, kalau tidak ada yang tahu mana yang benar ?

A. Anda harus meragukan segala sesuatu !

– Jadi, pernyataan ini juga harus diragukan ?

A. Semua topik dan pembicaraan tentang Tuhan itu adalah sia-sia !

– Lalu, apakah topik dan pembicaraan tentang Tuhan ini, juga adalah sia-sia ?

A. Semua kebenaran itu, tergantung dengan perspektif Anda !

– Apakah kebenaran ini juga, tergantung dengan perspektif Anda ?

A. Anda tidak mungkin dapat mengentahui dunia nyata !

– Lalu bagaimana Anda mengentahui dunia yang tidak nyata itu ?

Hal inilah sebagian dari kebenaran para ateis yang benar-benar tidak benar tersebut.

 

GEORGE MULLER (1805 – 1898)

246826_2041980845477_10381_nInilah kisah nyata seorang pencuri, pembohong, pemabuk dan yang tak pernah melihat seorang Kristen berdoa dengan cara berlutut sampai ia berusia dua puluh satu tahun. Müller putera seorang pemungut pajak Prusia dan ia kerap mencuri uang pungutan pajak ayahnya. Sebuah kebiasaan yang tidak pernah hilang. Pada usia 14 tahun, ibunya wafat dan saat itu Müller sedang bersenang-senang dengan kawan-kawannya. Bahkan keesokan harinya ia bermabuk-baukan di kedai minum. Pendeknya gaya hidup Müller sungguh luar biasa buruk. Kendati demikian tetap sang ayah berharap agar puteranya ini menjadi seorang pendeta. Maka ia disekolahkan di Nordhausen dan kemudian di Universitas Halle ; saat di universitas inilah ia menyadari untuk memperbaiki diri. Tapi dasar Müller, ia beranggapan menjadi seorang pendeta hanya untuk mata pencaharian yang baik dan bukan sebagai karya pelayanan. Agaknya Bapa telah penat dengan prilaku Müller sampai kemudian ia berkunjung ke rumah temannya. Di rumah temannya ini, Müller mengikuti persekutuan doa. Di belakang hari ia menulis, “ Saya belum pernah sebelumnya melihat seseorang berdoa berlutut.”  Hidupnya pun berubah. Kemudian ia berangkat ke Inggris. Di Inggris, Müller melakukan karya pelayanan bagiNya. Sejarah mencatat ia telah mendirikan panti asuhan yang menampung 10.024 anak di Bristol , 117 sekolah dengan 120.000 murid dan sekolah misi. Saat Müller wafat tercatat karya pelayanan yang dilakukan telah menerima dan mengeluarkan biaya sebesar USD 2.718.884 untuk panti asuhan, sekolah, mendistribusikan 285.407 Alkitab, 1.459.506 Perjanjian Baru, dan 244.351 materi penginjilan lainnya dalam 20 bahasa. Bahkan Müller pun membiayai penginjilan bagi misi Hudson Taylor ke Cina. Dan karya pelayanan Müller masih berlangsung sampai hari ini. Pertanyaannya :  dari manakah dana sebesar itu yang setara dengan nilai 90 juta Poundsterling pada saat ini ?  Semuanya diperoleh melalui lutut yang ditekuk di atas lantai alias doa.  Karena George Müller hanya mengandalkan kuasa doa dan ia tidak pernah meminta sumbangan/bantuan. Dan Bapa melengkapinya.

FACING THE NEXT ONE DECADE

22789076_10208990772320480_7379143642836737974_nKetika gereja tidak lagi menyapa dan hadir di dalam diri jemaat karena merasa diri paling benar seperti saat ini beserta segudang prakteknya yang jauh dari alkitabiah. maka itulah momentum percepatan akan terjadi kembali gelombang pelayanan awam kontekstual dalam waktu satu dekade mendatang. pelayanan yang akan berbeda corak dan cara dari yang sebelumnya. pelayanan yang tidak akan lagi mengacu pada lembaga beserta atributnya.

Pelayanan yang akan menukik pada kekudusan dan absolutisme firman sebab ia akan bergerak dari pribadi ke pribadi ; secara lebih interaktif-komunikatif, lebih responsif-empatif, dan lebih solutif-konstruktif di dalam tindakan kasihNya yang nyata. pada saat itu tidak ada lagi hal-hal teologis yang terformat berdasarkan kepakeman hikmat manusia ; karena para awam telah memiliki hubungan pribadi nan intim dengan Bapa.

itulah saat dimana Bapa berkata bukankah sejak dulu yang Aku minta adalah mengabarkan injil keselamatan dan bukan untuk membangun gereja.

SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU

383011_2539714968519_319465933_nKemarin tanggal 11.11.2011 di Manado heboh karena di ITC – Manado ada promo ekstrem untuk barang-barang elektronik. Penyelenggara bersikukuh bahwa memang ada barang yang dijual dgn harga ekstrem seperti Laptop Axioo Zetta 2320 seharga Rp 111.000, Blackberry Dakota Rp 1,1 juta, dan Printer Cannon Rp 11.000 dengan jumlah terbatas (kompas.com). Tapi di luar itu, cara pemasaran yang dilakukan adalah dengan sistim lelang. Hal itu membuat ratusan orang yang tertarik datang menganggapnya sebagai penipuan. Akibatnya dua orang terluka, pintu masuk kaca pecah, baliho dibakar, dan puluhan polisi berjaga-jaga. Dan acara pun bubar.

Sebenarnya cara-cara di atas memang bagian dari trick ilmu pemasaran yang kebablasan. Karena kerap bikin gregetan orang yaitu perbedaan antara apa yang tertulis dalam materi promosi dengan kenyataannya. Kita pun sah-sah saja beranggapan para produsen baik itu produk/jasa memanfaatkan ruang abu-abu dengan bersembunyi dibalik untaian kalimat ‘syarat dan ketentuan berlaku’. Jika tidak ada untaian kalimat berkelit ini ; maka dikemaslah kalimat lain yang bersifat plastis sehingga memiliki multi tafsir. Maklumlah saking hebatnya, bahasa Indonesia itu termasuk bahasa yang paling plastis di dunia ini.

Hal lain lagi pemanfaatan rasa emosional calon pembeli ; kini masalahnya kembali pada diri kita apakah sanggup membedakan antara kebutuhan dan keinginan serta kemampuan daya beli kita. Sedihnya, keinginan dan memasabodohkan kemampuan daya beli selalu menang. Itulah yang dinamakan budaya konsumtif.

Sebaiknya kita lebih berhati-hati, bijak, dan waspada untuk tidak mudah tergiur dengan apa yang ditawarkan oleh materi promosi. Juga kita harus mencamkan satu hal penting bahwa untuk setiap materi promosi yang anda lihat dan baca sesungguhnya memiliki makna bahwa produk/jasa tersebut ditawarkan alias ingin dijual kepada anda. Jadi untuk amannya, anggap saja semua produk/jasa tersebut ‘tidak laku’.

 

AT THE CROSS

311847_2545766999816_1037555203_nKarena tekanan psikologis yang begitu besar, Ia mengalami kondisi medis yang dinamakan hematidrosis. Yaitu kegellisahan hebat yang melepaskan zat-zat kimia yang memecahkan kapiler-kapiler dalam kelenjar-kelenjar keringat. Akibatnya keringat yang keluar disertai dengan darah. Kondisi ini menyebabkan kulit menjadi sangat sensitif dan rapuh.

Kita dapat membayangkan kulit sensitif dan rapuh itu harus melalui proses pencambukan dengan menggunakan cemeti dari kepangan tali kulit berbola logam yang ditambah potongan-potongan duri tajam. Kulit itu menjadi memar atau lebam yang akan menjadi luka terbuka akibat pukulan selanjutnya. Punggung dan bagian tubuh lainnya akan tercabik berupa luka-luka irisan yang sangat dalam. Eusebius, sejarawan abad ke tiga ; mendeskripsikan akibat praktek pencambukan ini dalam manuskripnya, “Pembuluh-pembuluh si penderita terbuka telanjang, dan otot-otot, urat-urat dan isi perut korban dapat terlihat.”  Akibat dari pencambukan akan memicu keguncangan hipovolemik, yaitu efek pendarahan hebat. Dimana jantung akan berdetak cepat untuk mengimbangi kehilangan darah pada tubuh yang terluka, tekanan darah turun oleh sebab rasa sakit yang  hebat, ginjal berhenti menghasilkan urine untuk mempertahankan volume darah yang masih tinggal dan Ia akan sangat haus karena tubuhNya secara alamiah membutuhkan cairan untuk menggantikan hilangnya volume darah.

Semua hal di atas masih diikuti dengan peristiwa penyaliban. Kedua tangannya dipaku tepat pada pergelangan tangan dengan paku besi sepanjang lebih dari 15 sentimeter. Pemakuan ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa hebat karena tercabik dan putusnya urat saraf tengah ; yaitu urat saraf yang mengendalikan pergelangan, telapak, dan jemari. Dan masih ada lagi satu hal ketika kedua kakinya dipakukan menjadi satu. Kembali tentunya pendarahan hebat terjadi. Kini tubuhNya terkunci erat pada salib dengan penuh rasa sakit yang dahsyat.

Ketika salib dengan tubuhNya ditegakkan di atas tanah ; dimulailah sebuah penderitaan nan sangat baik berupa gesekan bagian belakang tubuhNya yang penuh luka terbuka dengan permukaan kasar kayu salib. Bahkan untuk setiap helaan nafas yang membuatNya tiap kali harus meregangkan tubuh sungguh merupakan perjuangan yang penuh penderitaan karena saat itu Ia mengalami asidosis pernafasan yaitu karbon dioksida dalam darah yang cepat terlarut menjadi kandungan asam karbonik yang menimbulkan tingginya tingkat keasaman darah dalam bentuk detak jantung yang tidak teratur. Ditambah keguncangan hipovolemik sebelumnya ;  ketidakteraturan detak jantungNya lambat laun menuju pada kondisi yang dikenal masa kini sebagai gagal jantung. Secara alamiah hal ini akan menyebabkan terkumpulnya cairan tubuh dalam membran-membran di sekitar jantung  dan paru-paru yang secara medis disebut pericardial effusion dan pleural effusion. Cairan inilah yang keluar ditambah darah ketika ujung tombak ditarik setelah dihunjamkan dari arah kanan pinggangNya, lalu terus naik ke arah atas melewati tulang-tulang rusuk dan mengoyakkan jantungNya. Maka Ia pun tewas di atas pattibulum crucis.

Semua hal diatas ditempuhNya  oleh sebab kasihNya yang begitu besar bagi diri anda dan saya agar kita ditebus untuk memperoleh keselamatan kekal.

Alexander Metherell, MD., PhD. | Lee Strobel – The Case for Christ (2002)

Previous Older Entries